Di Indonesia, beberapa macam genus Ficus juga dipergunakan dan masuk ke dalam budaya Indonesia. Mislanya, beringin (Ficus benjamina)
-dikarenakan akar gantungnya yang menjuntai dari batang-, disangka ia
merupakan tempa hantu duduk-duduk di sana. Tabat barito (Ficus deltoidea)
diseduh seperti teh oleh masyarakat Gayo untuk afrodisiak. Begitu juga
oleh masyarakat Sunda yang mempergunakan tumbuhan ini sebagai
obat.Uyah-uyahan (Ficus quercifolia) juga direbus dan air
rebusannya diminum untuk mengobati kencing batu dan oleh masyarakat Bali
Aga, tumbuhan ini dibalur bersamaan dengan garam untuk mengobati
penyakit kulit. Ia juga dipakai untuk mengobati penyakit kembung.Untuk
mengobati teriris benda tajam, getah ara (Ficus fistulosa) dioles
pada luka hingga kering 1-2 kali sehari. Sedangkan, di Sumba ara
ditumbuk dan direbus untuk mengobati cacingan. Awar-awar (Ficus septica)
digunakan pula oleh di Sumba untuk ibu yang baru saja melahirkan dan
sayangnya, oleh masyarakat Tolaki ini digunakan untuk aborsi.
In the heart Blog My houseplants are for this type of plant banyan dollars OR at our usual place known by the name of banyan roast scientifically also known as Ficus benjamina hopefully what I present in this blog can provide more inspiration for you to decorate the blogger world.
Saturday, July 20, 2013
USIA BERINGIN DOLAR BISA MENCAPAI LEBIH DARI 250 TAHUN
Makna penting budaya dan agamawi
Pohon-pohon ara sangat mepengaruhi kebudayaan melalui beberapa tradisi
keagamaan. Antara lain yang sangat terkenal adalah "Pohon Bodhi" (Pipal,
Bodhi, Bo, atau Po), yang merupakan spesies Ficus
religiosa, atau pun pohon "banyan" dari spesies Ficus
benghalensis. Tumbuhan hidup tertua yang diketahui jelas tarikh
penanamannya adalah sebuah pohon ara Ficus religiosa yang dikenal
sebagai Sri Maha Bodhi, ditanam di sebuah kuil di Anuradhapura, Sri
Lanka oleh raja Tissa pada tahun 288 SM.
Hindu/Buddha
Di Asia Timur, pohon ara dianggap penting dalam Buddhisme, Hinduisme,
dan Jainisme. Menurut tradisi, Buddha dikatakan mendapatkan bodhi
(pencerahan) ketika bermeditasi di bawah Pohon Bodhi (F. religiosa).Spesies
yang sama disebut sebagai Ashvattha, yaitu "pohon dunia" dalam
Hinduisme. Plaksa Pra-sravana disebut sebagai pohon ara yang
akar-akarnya menjadi sumber Sungai Saraswati; pohon ini sering dianggap sebagai
F. religiosa walaupun mungkin lebih tepat sebagai F. infectoria.
Yahudi/Kristen
Pohon ara merupakan pohon ketiga yang disebutkan di Alkitab Ibrani atau
Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, setelah "pohon kehidupan" dan
"pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat". Adam dan Hawa
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat untuk menutupi tubuh mereka setelah
mereka tahu, bahwa mereka telanjang.
Buah ara juga termasuk daftar makanan yang ditemukan dalam Tanah
Perjanjian menurut Taurat (Ulangan 8). Yesus Kristus mengutuk sebuah pohon ara
karena tidak menghasilkan buah (Markus 11:12–14).
Islam
Pohon ara umum adalah salah satu dari dua pohon keramat dalam Islam, dan
salah satu surah dalam Quran diberi nama Surah At-Tin (سوره تین) yang bermakna "pohon ara" karena diawali dengan sumpah Allah
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun" (QS. 95:1). Buah ara juga
disebutkan dalam hadits sebagai buah yang menurut Nabi Muhammad turun dari
surga serta dapat mengobati wasir dan encok.
Kebudayaan lain
Pohon ara dikeramatkan dalam budaya Siprus kuno di mana dijadikan
lambang kesuburan.
Subscribe to:
Posts (Atom)