1. Tanamlah pohon beringin pada media tanam yang strukturnya padat dan rendah unsur haranya, hal ini dimaksudkan agar tanaman pohon beringin tidak berlebih mandapatkan nutrisi makanan karena jika berlebih maka akan sulit untuk dilakukan proses pembentukkan pada bagian batang.
2. Gunakan kawat stainless kurang lebih berdiameter minimal tiga milimeter. Fungsi kawat yaitu untuk membentuk dahan ke pola tertentu dalam jangka waktu yang tidak terbatas hingga dihasilkan pola yang diinginkan pada saat kawat tersebut dilepas. Cara pemasangan kawat yaitu dengan dililitkan melingkar dari pangkal dahan kearah ujung dahan, hati-hati jangan sampai dahan patah. Proses pelingkaran bisa dibantu menggunakan tang agar hasilnya bisa maksimal. Biasanya setelah kawat dilepas maka pada dahan akan menyisakan bekas lilitan yang menjadikan dahan tersebut unik.
3.
Pemupukan: Sering tidak dipahami bahwa pemberian pupuk dasar bukan
ditunjukan untuk memacu perkembangan, melainkan demi menjaga kesehatan
bonsai. Secara normal, kandungan unsur pupuk bonsai yang biasanya
diperlukan yakni nitrogen, fosfor dan potassium.
Nitrogen
diperlukan bonsai karena mampu memberikan kesejukan bagi akar sebagai
penjaga keseimbangan kadar oksigen di dalam media tanam Sedangkan
fosfor berguna sebagai zat senyawa yang dibutuhkan bagi kesehatan
perkembangan tanaman dan kegunaan bagi potassium bagi bonsai adalah
sebagai pelengkap sinergi antara nitrogen dan fosfor. Selain pupuk juga
bisa ditambahkan nutrisi atau vitamin untuk menambah kesehatan tanaman
bonsai. Pemberian pupuk sebaiknya diberikan secara bijak agar fungsi
utama untuk menjaga nutrisi tanaman cukup namun tidak berlebihan karena
jika berlebihan akan mendorong percepatan pertumbuhan pohon beringin
yang biasanya diharapkan para penghobis tetap kerdil.
4. Lakukan pemangkasan secara
berkala pada daun pohon beringin. Pemangkasan ini akan membuat bentuk
bonsai menjadi lebih hidup dan cantik.
No comments:
Post a Comment