Di Indonesia, beberapa macam genus Ficus juga dipergunakan dan masuk ke dalam budaya Indonesia. Mislanya, beringin (Ficus benjamina)
-dikarenakan akar gantungnya yang menjuntai dari batang-, disangka ia
merupakan tempa hantu duduk-duduk di sana. Tabat barito (Ficus deltoidea)
diseduh seperti teh oleh masyarakat Gayo untuk afrodisiak. Begitu juga
oleh masyarakat Sunda yang mempergunakan tumbuhan ini sebagai
obat.Uyah-uyahan (Ficus quercifolia) juga direbus dan air
rebusannya diminum untuk mengobati kencing batu dan oleh masyarakat Bali
Aga, tumbuhan ini dibalur bersamaan dengan garam untuk mengobati
penyakit kulit. Ia juga dipakai untuk mengobati penyakit kembung.Untuk
mengobati teriris benda tajam, getah ara (Ficus fistulosa) dioles
pada luka hingga kering 1-2 kali sehari. Sedangkan, di Sumba ara
ditumbuk dan direbus untuk mengobati cacingan. Awar-awar (Ficus septica)
digunakan pula oleh di Sumba untuk ibu yang baru saja melahirkan dan
sayangnya, oleh masyarakat Tolaki ini digunakan untuk aborsi.
No comments:
Post a Comment