Saturday, July 20, 2013

HARGA PALING MAHAL MENCAPAI 150 JUTA

Selembar Huexotzinco Codex dari Mexico, dicat pada sebuah āmatl
Di Indonesia, beberapa macam genus Ficus juga dipergunakan dan masuk ke dalam budaya Indonesia. Mislanya, beringin (Ficus benjamina) -dikarenakan akar gantungnya yang menjuntai dari batang-, disangka ia merupakan tempa hantu duduk-duduk di sana. Tabat barito (Ficus deltoidea) diseduh seperti teh oleh masyarakat Gayo untuk afrodisiak. Begitu juga oleh masyarakat Sunda yang mempergunakan tumbuhan ini sebagai obat.Uyah-uyahan (Ficus quercifolia) juga direbus dan air rebusannya diminum untuk mengobati kencing batu dan oleh masyarakat Bali Aga, tumbuhan ini dibalur bersamaan dengan garam untuk mengobati penyakit kulit. Ia juga dipakai untuk mengobati penyakit kembung.Untuk mengobati teriris benda tajam, getah ara (Ficus fistulosa) dioles pada luka hingga kering 1-2 kali sehari. Sedangkan, di Sumba ara ditumbuk dan direbus untuk mengobati cacingan. Awar-awar (Ficus septica) digunakan pula oleh di Sumba untuk ibu yang baru saja melahirkan dan sayangnya, oleh masyarakat Tolaki ini digunakan untuk aborsi.

No comments:

Post a Comment