Monday, July 29, 2013

Ficus benjamina L merupakan spesies yang memiliki nilai ekologi sangat tinggi


Beringin dapat menyerap polutan berupa 35.520 mgr amonia dan 22.560 mgr formaldehida / 24 jam. beringin merupakan tanaman yang memiliki nilai budaya dan religi yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Keberadaan tanaman beringin pada suatu tempat biasanya selalu identik sebagai tempat yang memiliki daya magis yang tinggi. Beringin juga dijadikan sebagai tanaman suci bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama buat umat Budha dan beberapa aliran kepercayaan.

Dibawah pohon beringin yang berhawa sejuk, oleh sebagian masyarakat Indonesia merupakan tempat cocok untuk melakukan kegiatan-kegiatan ritual budaya. Sering ditemukan banyak aneka rupa sesaji diletakkan di bawah pohon beringin yang berukuran besar dan berusia ratusan tahun.  Pohon beringin dipercaya sebagai tempat bersemayamnya berbagai macam mahluk halus, sehingga banyak masyarakat menjadikan pohon tersebut sebagai tempat pemujaan.

Ficus benjamina Spermatophyta (Menghasilkan biji)


Pohon beringin atau dalam bahasa latin bernama Ficus sp. merupakan tanaman dari famili Moraceae. Ficus merupakan marga terbesar Famili Moraceae yang banyak dijumpai di Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Ada sekitar 1000 jenis Famili Moraceae, setengahnya adalah Ficus. Tanaman ini berupa pohon yang bisa mencapai tinggi 35 meter, tumbuh di tanah dan ada yang bersifat hemi-epifit.

Beringin merupakan tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi lingkungan. Selain itu keberadaan tanaman beringin pada kawasan hutan bisa dijadikan sebagai indikator proses terjadinya suksesi hutan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki umur sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun.

Tanaman beringin memiliki kemampuan sebagai tanaman konservasi mata air dan penguat lereng alami. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur perakarannya yang dalam dan akar lateral yang mencengkeram tanah dengan baik. Selain itu, jenis-jenis beringin memang diketahui sebagai habitat beberapa burung, reptilian, serangga dan mamalia yang mengkonsumsi buahnya. Jadi, dengan menanam beringin, secara tidak langsung juga akan mengkonservasi fauna yang menjadikan beringin sebagai tempat hidupnya. Jenis tanaman Ficus juga dikenal sebagai tanaman untuk upacara adat di Bali dan sebagai tanaman obat. Beringin  juga memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyerap polusi dalam hal ini CO2 dan timbal hitam di udara.

Pada proses pembangunan kawasan hutan lindung di kawasan hutan produksi, beringin memiliki peranan yang cukup penting. Hal tersebut karena beringin memiliki nilai hidrologis, ekologis, budaya, religi dan keamanan kawasan hutan. Sehingga dalam pembangunan hutan lindung, beringin harus dimasukkan sebagai salah satu jenis tanaman yang perlu dikayakan pada kawasan tersebut. Pengkayaan jenis beringin akan dapat mempercepat proses suksesi kawasan hutan untuk mencapai kondisi klimaks.