Pohon beringin atau dalam bahasa latin bernama Ficus sp. merupakan
tanaman dari famili Moraceae. Ficus merupakan marga terbesar Famili
Moraceae yang banyak dijumpai di Indonesia, baik di dataran tinggi
maupun di dataran rendah. Ada sekitar 1000 jenis Famili Moraceae,
setengahnya adalah Ficus. Tanaman ini berupa pohon yang bisa mencapai
tinggi 35 meter, tumbuh di tanah dan ada yang bersifat hemi-epifit.
Beringin
merupakan tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan
bagus pada berbagai kondisi lingkungan. Selain itu keberadaan tanaman
beringin pada kawasan hutan bisa dijadikan sebagai indikator proses
terjadinya suksesi hutan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki
umur sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan
tahun.
Tanaman beringin memiliki kemampuan sebagai tanaman
konservasi mata air dan penguat lereng alami. Hal tersebut dapat dilihat
dari struktur perakarannya yang dalam dan akar lateral yang
mencengkeram tanah dengan baik. Selain itu, jenis-jenis beringin memang
diketahui sebagai habitat beberapa burung, reptilian, serangga dan
mamalia yang mengkonsumsi buahnya. Jadi, dengan menanam beringin, secara
tidak langsung juga akan mengkonservasi fauna yang menjadikan beringin
sebagai tempat hidupnya. Jenis tanaman Ficus juga dikenal sebagai
tanaman untuk upacara adat di Bali dan sebagai tanaman obat. Beringin
juga memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyerap polusi dalam hal ini
CO2 dan timbal hitam di udara.
Pada proses pembangunan kawasan
hutan lindung di kawasan hutan produksi, beringin memiliki peranan yang
cukup penting. Hal tersebut karena beringin memiliki nilai hidrologis,
ekologis, budaya, religi dan keamanan kawasan hutan. Sehingga dalam
pembangunan hutan lindung, beringin harus dimasukkan sebagai salah satu
jenis tanaman yang perlu dikayakan pada kawasan tersebut. Pengkayaan
jenis beringin akan dapat mempercepat proses suksesi kawasan hutan untuk
mencapai kondisi klimaks.