Thursday, July 25, 2013

MENANAM MASA DEPAN DENGAN BERINGIN DOLAR


      
Beringin, yang disebut juga waringin atau (agak keliru) ara (ki ara, ki berarti “pohon”), dikenal sebagai tumbuhan pekarangan dan tumbuhan hias pot. Pemulia telah mengembangkan beringin berdaun loreng (variegata) yang populer sebagai tanaman hias ruangan. Beringin juga sering digunakan sebagai objek bonsai.
Beringin (Ficus benjamina dan beberapa jenis (genus) Ficus lain dari suku ara-araan atau Moraceae) sangat akrab dengan budaya asli Indonesia. Tumbuhan berbentuk pohon besar ini sering kali dianggap suci dan melindungi penduduk setempat. Sesaji sering diberikan di bawah pohon beringin yang telah tua dan berukuran besar karena dianggap sebagai tempat kekuatan magis berkumpul. Beberapa orang menganggap tempat di sekitar pohon beringin adalah tempat yang “angker” dan perlu dijauhi.
Pohon bodhi sering dipertukarkan dengan beringin, meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.

                    

Saturday, July 20, 2013

DALAM 3 BULAN PENGIRIMAN BERINGIN DOLAR KE LUAR KOTA KHUSUSNYA KOTA BESAR BISA MENCAPAI 100 POHON

Pohon "Mahabodhi" juga dikenal sebagai Bo (dari bahasa Sinhalese) dan pohon peepal di Nepal dan Bhutan, adalah sebuah pohon yang besar dan tua dari spesies Ficus religiosa (bahasa Inggris: Sacred Fig) yang terletak di kota Bodh Gaya, sekitar 100 km (62 mil) dari Patna, di negara bagian Bihar, India. Di bawah pohon ini Siddhartha Gautama, guru rohani yang kemudian dikenal sebagai "Gautama Buddha", dikatakan bersemedi sampai menerima pencerahan (enlightenment), atau Bodhi. Dalam ikonografi agamawi, pohon Bodhi dikenali dari daunnya yang berbentuk hati, dan biasanya ditunjukkan dengan nyata. Pohon-pohon Bodhi biasanya ditanam di dekat setiap biara Buddha.

Di Candi Borobudur terdapat pohon bodhi yang merupakan keturunan langsung dari pohon induk yang terdapat di Bodh Gaya, India, tempat Sang Buddha memperoleh pencerahan.