Monday, July 29, 2013

Budidaya Ficus benjamina Beringin DOLAR Yang menguntungkan

Suatu lembaga pengobatan penyakit kanker di bawah naungan Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (CCRC-Farmasi UGM, 2009) mengungkap bahwa, dewasa ini beringin putih maupun saga banyak digunakan dalam ramuan tradisional untuk pengobatan kanker. Berdasarkan data empiris yang ada, kedua tanaman tersebut memang sudah terbukti mampu mengobati atau mencegah kanker. Beringin putih dan saga mempunyai kandungan yang sama yaitu saponin, flavanoid, dan alkaloid yang mampu menghambat laju pertumbuhan sel kanker namun tidak dapat membunuh sel kanker (agen kemopreventif).

Beringin putih merupakan tanaman yang memiliki nilai budaya dan religi yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Keberadaan tanaman ini pada suatu tempat biasanya selalu identik sebagai tempat yang memiliki daya magis yang tinggi. Pohon ini juga dijadikan sebagai tanaman suci bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama buat umat Budha dan beberapa aliran kepercayaan.

Kondisi dibawah pohon beringin putih yang berhawa sejuk, oleh sebagian masyarakat Indonesia merupakan tempat cocok untuk melakukan kegiatan-kegiatan ritual budaya. Sering ditemukan banyak aneka rupa sesaji diletakkan di bawah pohon beringin yang berukuran besar dan berusia ratusan tahun. Pohon beringin dipercaya sebagai tempat bersemayamnya berbagai macam mahluk halus, sehingga banyak masyarakat menjadikan pohon tersebut sebagai tempat pemujaan.

Pohon beringin putih memiliki story dan falsafat hidup yang tinggi, merupakan pohon bodi yang tumbuh di surga. Ini tidak terlepas dari cerita keberadaan pohon beringin itu sendiri yakni legenda Dewi Parwati yang karena kesalahannya dihukum oleh suaminya Dewa Siwa selama 8 tahun untuk membersihkan diri di kuburan dalam wujud Dewi Durga.

Setelah menjalani masa hukuman, Dewa Siwa turun ke dunia menjemput Parwati yang saat itu berwujud raksasa Dewi Durga. Siwa pun berubah wujud menjadi raksasa bernama Kala Engket. Rasa rindu ini menimbulkan kama atau nafsu antara Siwa dan Durga. Disebutkan dari kama ini tumpahlah air mani Siwa, yang jatuh di badan Durga berubah wujud menjadi bhutakala-bhutakali (raksasa), makhluk halus (jin-jin) dan setan. Yang tumpah di tanah menjadi pohon kepuh, pohon beringin putih, pohon pule.

Ketiga pohon tersebut merupakan pohon sakral di Bali maupun Jawa seperti pule batang kayunya dipakai untuk topeng barong/rangda. Sedangkan pohon beringin putih, daunnya dipakai sarana saat upacara ngaben, upacara mamukur (kelanjutan ngaben), komponen pembuatan penjor (tiang bambu yang dihias janur saat hari Galungan) dan ritual-ritual lainnya.

No comments:

Post a Comment